Sekilas Mengenal Kehidupan Ikan Paus
Kita semua sudah pasti mengenal Ikan Paus, adalah spesies terbesar yang mengisi kehidupan di dalam lautan. Ikan paus tergolong salah satu jenis mamalia laut, namun sering kita sebut sebagai ikan karena memiliki bentuk tubuh yang menyerupai golongan ikan.
Dibandingkan dengan beberapa jenis mamalia laut lainnya, Ikan Paus memiliki keunikan tersendiri dengan kemampuan adaptasinya menyelami kedalaman samudra, membuatnya mampu bertahan hidup dalam laut sepanjang hidupnya.
Musium Ikan Paus di Pulau Tidung Kecil
Memanfaatkan bangkai Ikan Paus yang terdampar, Dinas Perikanan Kepulauan Seribu Jakarta mempunyai rencana untuk memanfaatkan bangkai ikan paus ini untuk kepentingan penelitian dan pendidikan, dipamerkan menjadi materi edukasi bagi siswa-siswa yang ingin mengetahui sosok asli seekor ikan Paus.
Untuk melepaskan daging yang menutupi tubuhnya, team ilmuwan menggunakan cara menenggelamkan kembali bangkai ikan paus yang masih utuh agar daging terlepas dan terurai secara alamiah hingga menyisakan rangka tulang belulangnya. Namun dalam prosesnya tidak seratus persen bagian rangka masih menempel ditempatnya. Beberapa ruas tulang dan kerangka di bagian kepala paus ini juga tak lagi utuh ketika diangkat ke darat.
Di bantu oleh Mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) akhirnya kerangka ikan Paus berjenis Sperma ini kembali dirangkai menjadi kerangka ikan Paus yang utuh. Beberapa bagian kerangka yang hilang diganti dengan kerangka buatan dengan bentuk sesuai aslinya.
Boneka Paling Menyeramkan di Dunia
Annabelle mungkin adalah salah satu boneka paling terkenal dan menakutkan di dunia, terutama setelah diangkat ke layar lebar dalam film The Conjuring dan Annabelle. Boneka ini awalnya adalah boneka Raggedy Ann yang diberikan kepada seorang mahasiswa perawat pada1970-an.
Namun, segera setelah itu, boneka tersebut mulai menunjukkan perilaku aneh, seperti berpindah tempat sendiri dan meninggalkan pesan yang menyeramkan. Boneka tersebut kini disimpan di Museum Okultisme milik Ed dan Lorraine Warren, di dalam kotak kaca dengan peringatan agar tidak dibuka.
Foto/Burials & Beyond
Robert the Doll adalah boneka kayu besar yang dimiliki oleh Robert Eugene Otto, seorang seniman asal Key West, Florida. Dibuat oleh seorang pelayan yang diduga menguasai ilmu hitam, boneka ini konon memiliki kekuatan supranatural.
Banyak laporan tentang boneka ini yang berubah posisi, menyebabkan kecelakaan, dan membuat suara-suara aneh. Kini, Robert disimpan di Fort East Martello Museum di Key West, dan pengunjung yang mengambil fotonya tanpa meminta izin sering kali melaporkan nasib buruk setelahnya.
Mandy adalah boneka porselen yang dibuat di Eropa pada akhir 1800-an dan sekarang berada di Quesnel Museum di British Columbia, Kanada. Pemilik awal boneka ini menyumbangkannya ke museum setelah mengalami berbagai kejadian aneh.
Seperti suara tangisan bayi di ruang bawah tanah tempat Mandy disimpan. Staf museum juga melaporkan kejadian aneh, seperti barang-barang yang hilang dan kemudian ditemukan di tempat yang tidak seharusnya.
Foto/Japanese Urban Legend's Wiki
Okiku adalah boneka Jepang yang terkenal karena rambutnya yang terus tumbuh, meskipun dipotong secara teratur. Boneka ini dibeli oleh seorang anak laki-laki pada 1918, dan setelah kematian tragisnya, rambut boneka ini mulai tumbuh. Kini, boneka tersebut disimpan di kuil Mannenji di Iwamizawa, Jepang.
Para biksu di kuil tersebut memotong rambut Okiku secara berkala, dan mereka percaya bahwa roh anak kecil tersebut tinggal di dalam boneka ini.
Letta the Doll, atau Letta Me Out adalah boneka kayu antik yang ditemukan di bawah rumah seorang kolektor di Australia. Boneka ini memiliki ekspresi wajah yang menyeramkan dan diyakini berasal dari Eropa Timur.
Pemilik boneka ini melaporkan bahwa Letta menyebabkan kejadian-kejadian aneh seperti perubahan suhu mendadak, suara langkah kaki, dan bahkan pergerakan sendiri. Banyak orang yang merasa tidak nyaman berada di dekat boneka ini karena aura menakutkan yang dipancarkannya.
Pupa adalah boneka dari Italia yang dibuat sekitar 1920-an. Boneka ini dikatakan dihuni oleh roh pemilik aslinya yang sangat mencintai boneka tersebut.
Pupa dikenal karena sering berpindah tempat dengan sendirinya dan mengubah ekspresi wajahnya. Kisah-kisah menyeramkan seputar boneka ini membuatnya terkenal di kalangan para penggemar horor.
Joliet adalah boneka yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam satu keluarga. Dikatakan bahwa boneka ini membawa kutukan, menyebabkan setiap anak perempuan dalam keluarga tersebut meninggal setelah berusia tiga hari.
Keluarga tersebut percaya bahwa roh anak-anak yang meninggal menghuni boneka ini. Mereka juga sering mendengar suara tangisan bayi dari dalamnya.
Foto/YouTube Explore New England
Charley adalah boneka antik yang ditemukan di loteng rumah tua di Amerika Serikat pada 1968. Boneka ini diyakini memiliki kekuatan supranatural dan sering ditemukan berpindah tempat dengan sendirinya.
Legenda setempat mengatakan bahwa Charley adalah boneka yang digunakan dalam ritual voodoo atau santet.
Peggy adalah boneka yang diyakini menyebabkan kesialan dan penyakit bagi siapa saja yang melihat fotonya atau berinteraksi dengannya. Pemiliknya, Jayne Harris, mengatakan bahwa boneka ini bertanggung jawab atas berbagai kejadian buruk.
Termasuk serangan jantung dan sakit kepala yang parah. Peggy kini disimpan di tempat yang aman untuk mencegah dampak negatifnya.
Paus Tanpa Gigi/Baleen (Mysticeti)
Dua Jenis Ikan Paus Yang Umum Dikenal
Dari sekian banyak jenis ikan paus yang ada di dunia, dapat kelompokkan menjadi dua golongan.
, Paus dengan ciri memiliki gigi (
, Paus dengan ciri tidak memiliki gigi (
(Odontoceti) memiliki tubuh yang lebih kecil dari paus jenis lain nya adalah paus predator yang memakan ikan, cumi-cumi, dan mamalia laut . Ikan Pesut atau Lumba-Lumba adalah salah satu jenis Paus yang memiliki gigi untuk memangsa makanan nya.
(Mysticeti) tubuh nya lebih besar dari Paus bergigi, untuk bertahan hidup paus ini memakan plankton, itu sebabnya struktur gigi nya seperti sikat, yang berguna sebagai perangkap plankton sebagai makanan nya.
Voodoo Zombie Doll
Boneka ini ditemukan di New Orleans, kota yang terkenal dengan praktik voodoo-nya. Pemilik boneka melaporkan bahwa boneka ini sering bergerak sendiri dan membawa energi negatif. Beberapa percaya bahwa boneka ini digunakan dalam ritual voodoo dan menyimpan kekuatan supranatural yang kuat.
Wisata Edukasi di Pulau Tidung Kecil
, adalah bagian lain dari
), pulau kecil yang tidak berpenghuni. Jarak antar kedua pulau ini kurang lebih sekitar 700 (tujuh ratus) meter yang dipisahkan oleh laut dangkal di sebelah Timur
Pulau Tidung Kecil memiliki luas daratan sekitar 17 ha dikelilingi oleh pantai-pantai yang landai dengan pasir pantainya yang putih. Peruntukan Pulau Tidung Kecil bukan untuk pemukiman penduduk, dikelola secara khusus oleh Pemerintah sebagai tempat pengembangan
yang dikembangkan dan dikelola oleh
) Kepulauan Seribu Selatan.
Beberapa boneka paling menyeramkan di dunia diselimuti dengan banyak kisah dan misteri yang menakutkan. Boneka-boneka ini telah menjadi subjek banyak cerita horor dan bahkan film seperti The Conjuring dan Annabelle.
Boneka-boneka ini tidak hanya sekadar mainan, melainkan membawa cerita misterius dan seram yang membuat siapa pun yang mendengarnya merasa merinding. Salah satunya kisah roh anak kecil yang mengisi boneka tersebut hingga menjadi media untuk santet.
Keberadaan boneka yang misterius dan kejadian-kejadian aneh yang melibatkan mereka terus menarik perhatian banyak orang. Sehingga membuat benda tersebut menjadi legenda horor yang tak terlupakan.
Berikut 10 boneka paling menyeramkan di dunia seperti dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (13/6/2024).
Duke Marine Robotics and Remote Sensing
Paus minke adalah yang terkecil dari kelompok rorqual paus balin, yang menggunakan strategi menyaring air untuk menangkap mangsa kecil dalam jumlah besar seperti krill.
Nationalgeographic.co.id - Studi baru dunia hewan tentang paus minke Antarktika mengungkapkan batas ukuran minimum untuk paus yang menggunakan strategi makan dengan teknik "menyaring air" yang sangat efisien. Hal ini memungkinkan paus biru berevolusi menjadi hewan terbesar di Bumi.
Paus yang menerapkan teknik mencari makan seperti ini berakselerasi menuju sepetak mangsa. Ia akan menelan sejumlah besar air, dan kemudian menyaring mangsa melalui pelat balin di mulut mereka.
Strategi ini digunakan oleh kelompok paus balin terbesar, yang dikenal sebagai rorqual, yang meliputi paus biru, sirip, bungkuk, dan minke.
Kemampuan untuk menelan sejumlah besar air sarat mangsa sangat penting untuk membuat strategi makan ini membuahkan hasil. Efisiensi energi meningkat dengan ukuran tubuh yang lebih besar.
Paus biru seberat 80 ton, misalnya, dapat menelan volume air yang setara dengan 135% massa tubuhnya, sedangkan paus minke seberat 5 ton dapat menelan volume yang setara dengan 42% massa tubuhnya.
Studi baru terkait hal ini diterbitkan 13 Maret di jurnal Nature Ecology & Evolution. Para peneliti menggunakan penyedot non-invasif untuk mengamati 23 paus minke Antarktika di perairan Semenanjung Antarktika Barat, melacak perilaku mencari makan mereka di siang dan malam hari saat mereka makan krill Antarktika.
Data dari studi sebelumnya tentang paus bungkuk pemakan krill dan paus biru digunakan untuk perbandingan dalam penelitian ini.
"Ketika kami menghitung berapa banyak energi yang mereka gunakan untuk mencari makan dan asupan keseluruhan mereka harus didasarkan pada ukurannya, kami menemukan bahwa paus minke tepat di ambang batas," kata penulis pertama David Cade, yang memimpin penelitian sebagai peneliti postdoctoral di UC Santa Cruz dan sekarang berada di Stasiun Kelautan Hopkins Stanford.
"Apa pun yang lebih kecil dari seekor minke tidak dapat mencapai tingkat pencarian makan yang diperlukan untuk bertahan hidup," ujarnya.
David Cade, Hopkins Marine Station, Stanford University
Peneliti menggunakan suction tag non-invasif untuk mengamati perilaku paus minke Antarktika saat mereka memakan krill di perairan Semenanjung Antarktika Barat.
Paus minke tidak dipelajari dengan baik seperti spesies paus balin lainnya, sebagian karena mereka lebih sulit ditemukan dan ditandai.
"Data dalam penelitian ini mewakili lebih banyak informasi tentang spesies yang dipelajari dengan buruk daripada yang pernah dipublikasikan sebelumnya. Ini membantu kita untuk lebih memahami tidak hanya spesies, tetapi juga peran paus balin dalam ekosistem laut," kata anggota tim penulis Ari Friedlaender, profesor dari ilmu kelautan di UC Santa Cruz.
"Dengan begitu sedikit yang diketahui tentang spesies yang terkena dampak perubahan iklim ini, semakin kita memahami ekologi dan perilaku mereka, semakin baik kita dapat melindungi mereka."
Baca Juga: Ketersediaan Krill Mempengaruhi Pertumbuhan Populasi Paus Bungkuk
Baca Juga: Dunia Hewan: Ada Jejak Makhluk Purba di Balik Mata Paus Modern
Baca Juga: Dunia Hewan: Paus Biru 'Menari dengan Angin' untuk Mencari Makanan
Para peneliti mengamati tingkat makan paus minke yang sangat tinggi, terutama pada malam hari, ketika mereka sering menyaring makan setiap 15 detik atau lebih. Krill muncul ke permukaan pada malam hari dan tinggal di kedalaman pada siang hari, jadi mencari makan pada siang hari membutuhkan penyelaman yang dalam, yang kurang efisien untuk hewan yang lebih kecil.
"Pada siang hari mereka makan di kedalaman yang sebanding dengan paus bungkuk dan paus biru, tetapi tingkat pencarian makan mereka tidak setinggi itu karena mereka lebih kecil," kata Cade. "Tingkat makan malam hari mereka dua sampai lima kali lipat daripada siang hari."
Pada malam hari, paus minke yang lebih kecil dan lebih lincah sangat cocok untuk mengejar krill kecil yang tersebar di permukaan. "Saat mereka mencari makan di permukaan, mereka tidak perlu menahan napas saat menyelam dan mereka bisa melakukan lunge berulang kali," kata Cade. "Hanya pada malam hari mereka bisa mendapatkan tingkat makan yang sangat tinggi yang mereka butuhkan."
Studi ini juga menjawab pertanyaan tentang evolusi paus balin dan asal mula strategi mencari makan yang bergantung pada ukuran tubuh yang besar. Lunge feeding diperkirakan muncul pertama kali pada paus seukuran paus minke Antarktika saat ini.
Hal ini memungkinkan evolusi paus dengan ukuran tubuh raksasa, seperti paus biru, selama 5 juta tahun terakhir ketika perubahan kondisi lautan mengarah pada pembentukan wilayah yang dapat diprediksi dengan petak mangsa besar.
“Memahami batasan ukuran maksimum dan minimum pada ukuran paus balin benar-benar membantu kita memahami bagaimana kelompok hewan ini berevolusi dan bagaimana mereka memengaruhi dan dipengaruhi oleh ekosistem laut," kata Friedlaender.
Kura-Kura Leher Ular Rote Terancam Punah, Masyarakat Jadi Kunci Konservasi
Ikan paus jenis sperma sepanjang 13 meter dengan bobot 8 ton ditemukan terdampar di perairan Kepulauan Seribu pada tahun 2012. Dan kini kerangkanya di awetkan di musium pulau Tidung Kecil untuk kepentingan wisata pendidikan
Kejadian bersejarah terdamparnya Ikan Paus Sperma di perairan Kepulauan Seribu ini terjadi pada tahun 2012 silam terjadi di sekitar Tanjung Pakis Kerawang. Kerjasama yang apik antara Team Penyelamat dan dibantu oleh masyarakat setempat untuk mengembalikan Ikan Paus ke habitat laut dalam cukup berhasil, bersama-sama menarik badan berat Ikan Paus Sperma kembali ke lautan yang lebih dalam.
Sayangnya situasi itu tidak bisa berlangsung lama, Ikan Paus dengan panjang 13 meter dan bobot 8 ton ini sudah sangat lemah saat itu, membuat nya kembali terbawa arus dan kembali tedampar di Kepulauan Seribu. Terdampar kedua kalinya ikan paus sperma ini tidak lagi mampu bertahan hidup dan akhirnya mati di Kepulauan Seribu.