Menyampaikan Wahyu dan Rahmat dari Allah SWT
Salah satu tugas utama Malaikat Jibril adalah menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada para nabi termasuk, Nabi Muhammad SAW. Jibril menjadi perantara antara Allah dan Nabi Muhammad, membawa wahyu dalam bentuk ayat-ayat Al-Quran. Sebagai malaikat yang dipercaya menyampaikan wahyu kepada para nabi, Jibril menjadi perantara antara langit dan bumi, membawa pesan-pesan cinta, kasih sayang, dan rahmat dari Allah.
Sebagai wahyu, isi pesan yang disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad adalah petunjuk hidup, perintah dan larangan, serta bimbingan bagi umat manusia. Melalui wahyu ini, Allah SWT mengkomunikasikan kehendak-Nya kepada Nabi Muhammad dan umat manusia secara umum.
Proses penyampaian wahyu ini sangat penting, karena melalui wahyu inilah umat manusia diberikan petunjuk hidup yang benar dan jalan yang lurus. Jibril bertanggung jawab untuk memastikan wahyu tersebut disampaikan dengan tepat dan tidak terjadi distorsi atau perubahan dalam penyampaian pesan ilahi.
Malaikat Jibril merupakan malaikat terpercaya yang dipilih oleh Allah SWT untuk tugas penting ini. Ia memiliki kemampuan dan keistimewaan yang sangat luar biasa dalam menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad saw. Segala pesan dan wahyu yang disampaikan oleh Jibril secara akurat dan lengkap, tanpa ada keraguan atau kesalahan.
Dengan tugas utama sebagai penyampai wahyu, Malaikat Jibril memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarkan ajaran Islam dan membimbing umat manusia. Kekuatan dan kepercayaan yang Allah SWT berikan kepadanya menjadikan Jibril sebagai malaikat yang sangat dihormati dan dijunjung tinggi dalam agama Islam.
Malaikat pemberi rezeki yang tak pernah tersenyum
Malaikat Mikail dikehendaki Allah SWT untuk menurunkan hujan dan menumbuhkan pepohonan, tugasnya ini membuat malaikan Mikail menjadi malaikat yang sangan khusyu dan takut kepada Allah SWT.
Hal ini terbukti saat Nabi Muhammad SAW melaksanakan Isra’Miraj dan ditemani oleh malaikat Jibril. Para malaikat dan penghuni langit menyambut kedatangan kekasih Allah, namun ada satu malaikat yang memperlihatkan wajah datarnya dan tidak tersenyum sama sekali atas kehadirannya.
Rasulullah SAW pun bertanya kepada Malaikat Jibril, "Siapa malaikat itu dan kenapa aku tidak pernah melihat ia tersenyum?"
Jibril pun menjawab "Ialah Mikail, Ia tidak pernah lagi tersenyum sejak Neraka diciptakan dan diperlihatkan padanya."
Allah SWT menciptakan Malaikat, yang sejatinya adalah makhluk tanpa hawa nafsu dan senantiasa hanya patuh kepada Allah SWT hingga malaikat kehilangan keceriaannya karena telah mengetahui apa yg ada di neraka.
Begitu dahsyatnya siksaan dan panasnya api neraka yang membuat malaikat Mikail kehilangan keceriaannya karena telah mengetahui
Malaikat Mikail kehilangan keceriaannya karena telah mengetahui begitu panasnya api neraka berikut dengan siksaan yang ada di dalamnya.
Mendampingi malaikat Jibril dalam menjalankan tugas-tugasnya
Tak hanya membagikan rezeki kepada makhluk Allah SWT, malaikat Mikail juga sering mendampingi malaikat Jibril dalam menjalankan tugasnya.
Malaikat Jibril menjalankan tugasnya membelah dada Nabi Muhammad SAW untuk dicuci hatinya, karena akan diisi dengan iman, islam, yakin, dan sifat hilimia. Malaikat Mikail bertugas mengambilkan air zam-zam untuk mencuci hati Nabi Muhammad SAW.
Ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra' dan Mi'raj, malaikat Mikail bersama Jibril ikut mendampingi selama perjalanan. Malaikat Mikail juga menjalankan tugasnya bersama dengan malaikat Maut.
Malaikat Mikail menyampaikan lembaran pencabutan nyawa yang di dalamnya tertulis jelas nama, tempat, dan sebab-sebab pencabutan nyawa bagi orang yang dimaksud.
Melalui fakta tentang tugas malaikat Mikail, malaikat pemberi rezeki, Mama bisa mengambil hikmah penting dalam meyakini bahwa malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT dan selalu menjaga keyakinan agama hingga maut menjemput.
TRIBUNNEWS.COM - Iman secara bahasa artinya percaya atau yakin.
Iman dari segi istilah artinya meyakini setulus hati yang mengakar kuat, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan seluruh anggota badan.
Iman kepada malaikat adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. menciptakan malaikat sebagai makhluk gaib yang diutus untuk melaksanakan segala perintah-Nya.
Orang yang mengimaninya akan senantiasa menggunakan seluruh anggota badannya untuk berhati-hati dalam berkata-kata dan berbuat.
Beriman kepada malaikat hukumnya adalah fardu ‘ain.
Beriman kepada malaikat merupakan salah satu rukun iman selain iman kepada Allah Swt., kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan qada/qadar.
Baca juga: Tugas Malaikat Ruh al-Qudus atau Malaikat Jibril, Berikut Sifat dan Perilaku Malaikat
"Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya (Muhammad saw.) dan kepada Kitab (al-Qur’ān) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah Swt., malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh” (Q.S. an-Nisā’/4:136)
Dikutip dari Buku Pendidikan Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013, di antara tugas-tugas malaikat itu antara lain:
1) Beribadah kepada Allah Swt. dengan bertasbih kepada-Nya siang dan malam tanpa rasa bosan atau terpaksa;
2) Membawa wahyu kepada para Nabi dan para Rasul;
3) Memohon ampunan bagi orang-orang beriman;
4) Meniup sangkakala;
5) Mencatat amal perbuatan;
10 Malaikat Beserta Tugasnya:
1. Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan wahyu.
2. Malaikat Mikail, bertugas membagi rezeki.
3. Malaikat Israfil, bertugas meniup terompet sangkakala.
4. Malaikat Izrail, bertugas mencabut nyawa.
5. Malaikat Munkar, bertugas menanyai manusia di alam kubur.
6. Malaikat Nakir, bertugas menanyai manusia di alam kubur.
7. Malaikat Raqib, bertugas mencatat amal baik.
8. Malaikat Atid, bertugas mencatat amal buruk.
9. Malaikat Malik, bertugas menjaga pintu neraka.
10. Malaikat Ridwan, bertugas menjaga pintu surga.
tirto.id - Dalam agama Islam, salah satu dari 10 malaikat yang diketahui nama dan tugasnya adalah Jibril. Tugas malaikat Jibril adalah untuk menyampaikan wahyu dari Allah kepada para nabi dan rasul.
Kemudian, sepeninggal nabi dan rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, apakah malaikat Jibril masih memiliki tugas lain?
Muncul anggapan bahwa malaikat Jibril tidak lagi turun ke langit dunia setelah menyampaikan wahyu terakhir. Mengutip laman NU, anggapan tersebut ditepis oleh Syekh Jalaluddin As Suyuthi. Menurutnya, malaikat Jibril masih memiliki tugas lain di samping menyampaikan wahyu.
Allah menciptakan setiap malaikat lengkap dengan kedudukannya masing-masing. Dalam Al Quran surah Al Saffat ayat 164, Allah berfirman, "Dan tidak satupun di antara kami (Malaikat) melainkan memiliki kedudukan tertentu." Malaikat Jibril secara umum diberi tugas menyampaikan wahyu dan risalah kenabian, sekaligus berhubungan secara personal dengan para nabi dan rasul.
Malaikat Jibril dinamakan dua kali dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan At Tahrim ayat 4. Di dalam Al Quran.
Jibril memiliki beberapa nama lain, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan yang lain.
Sementara itu, dalam Jurnal Al Wajid Vol.1 No.2 Halaman 195-210 (Desember 2020) disebutkan, tugas malaikat Jibril setelah kenabian yang diketahui petunjuknya dari Al Quran dan As Sunnah yakni sebagai berikut:
1. Mendampingi orang yang sakaratul maut dalam keadaan bersuci
Dalam buku Syarah Nuruzh Zhalam ala Aqidati Awam karya Syekh M Nawawi Banten, As Suyuthi mengatakan jika Jibril turut hadir pada seseorang yang menghadapi sakaratul maut dalam keadaan suci karena berwudhu.
Sebuah riwayat dalam hadits menyebutkan, ada empat malaikat yang mendapat tugas untuk mengelola dunia. Di antara mereka adalah malaikat JIbril dengan salah satu tugasnya untuk mengurusi angin.
Malaikat Mikail ditugasi mengurus hujan dan tumbuhan. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa. Semetara malaikat Israfil menyampaikan perintah pada mereka.
Ibnu Abi Hatin dan Abu Syekh meriwayatkan dalam kitab Al-Uẓamah dan Al-Baihaqī dalam kitab Syu'abul Iman, dari Ibnu Sabit berkata, "Empat Malaikat yang mengurusi urusan dunia yaitu Jibril, Mikail, malaikat maut, dan Israfil. Jibril diserahi untuk mengatur angin dan para tentara, Mikail diserahi untuk mengurus hujan dan tumbuh-tumbuhan, malaikat maut diserahi untuk mencabut nyawa, sedangkan Israfil diserahi tugas menyampaikan perintah kepada mereka”.(HR. al-Baihaqi No. 294)
3. Memenuhi dan menahan hajat manusia
Allah telah menugaskan malaikat Jibril dalam urusan memenuhi dan menahan hajat manusia. Allah menyukai lantunan doa orang mukmin, sehingga Jibril diperintahkan untuk menahan hajat orang itu. Sebaliknya, Allah tidak menyukai lantunan doa orang kafir sehingga Jibril diperintahkan untuk segera memenuhi hajat itu.
Dalam sebuah hadits yang disampaikan dari Sabit, dia berkata, "Telah sampai kepadaku riwayat yang menyatakan bahwa Allah mendelegasikan malaikat Jibril dalam urusan memenuhi hajat hidup manusia. Apabila seorang mukmin berdoa, maka Allah pun berkata kepada Jibril, 'Wahai Jibril! Tahan dulu untuk memenuhi hajatnya karena Aku sungguh sangat senang mendengar lantunan doanya'. Apabila orang kafir berdoa, Allah pun berkata kepadanya, 'Wahai Jibril! Penuhi apa yang menjadi hajatnya karena sesungguhnya Aku tidak suka mendengar lantunan doanya'."(HR. Al Baihaqi No.32)
4. Hadir dalam Lailatul Qadar
Pada laman SDIT Al Hasanah Bengkulu disebutkan, Jibril turut memiliki peran penting saat hadirnya Malam Qadar (Lailatul Qadar) di setiap akhir bulan Ramadan. Malam yang nilainya lebih baik dari 1000 bulan itu, seluruh malaikat akan turun ke Bumi dengan membawa rahmat. Dan, malaikat yang menjadi pemimpinnya adalah Jibril.
Peristiwa ini juga menjadi petunjuk bahwa Jibril masih turun ke dunia untuk tugas lainnya. Al Quran memberikan petunjuk tentang kehadiran Jibril saat Lailatul Qadar melalui surah Al Qadr ayat 4. Pada kata "ruh", mayoritas ulama berpendapat bahwa itu adalah nama dari malaikat Jibril yang menjadi pemimpin atas malaikat lainnya.
"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan” (QS Al Qadr: 4).
tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul AnwarPenulis: Ilham Choirul AnwarEditor: Yulaika Ramadhani
tirto.id - Dalil tentang iman kepada malaikat Allah beserta lafal dan artinya di antaranya Surah Al-Baqarah ayat 285, Al-Anbiya ayat 27, Az-Zukhruf ayat 19, Al-Furqan ayat 21-22, At-Takwir ayat 23, An-Najm ayat 13, hingga Maryam ayat 16-17.
Iman kepada malaikat Allah merupakan rukun iman yang ke-2. Setiap muslim harus menyakinkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan melalui perbuatan, bahwa Allah SWT telah menciptakan malaikat-malaikatnya.
Malaikat memiliki asal kata dalam bahasa Arab malak yang berarti kekuatan.
Dilansir laman NU Online, sebagai ulama mempercayai bahwa kata malak merujuk pada lafal alaka yang berarti mengurus atau utusan. Dari pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa malaikat adalah utusan Allah Swt.
Malaikat diciptakan Allah SWT dari nur (cahaya), berbeda dengan manusia yang dihidupkan dari tanah.
Malaikat merupakan makhluk yang tidak pernah ingkar kepada Allah SWT. Oleh sebab itu, malaikat bersifat maksum atau terhindar dari perbuatan dosa.
Dalil Tentang Iman Kepada Malaikat Allah Beserta Lafal dan Artinya
Allah SWT melalui beberapa ayat-ayat Al-Qur’an mengisahkan keberadaan malaikat-malaikatnya.
Berikut ini dalil tentang iman kepada malaikat Allah beserta lafal dan artinya:
Surah Al-Baqarah Ayat 285
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ ٢٨٥
“Rasul [Muhammad] beriman pada apa [Al-Qur’an] yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. [Mereka berkata], ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.’ Mereka juga berkata, ‘Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat [kami] kembali,’”(QS. Al-Baqarah [2]: 285).
Surah Al-Anbiya Ayat 27
لَا يَسْبِقُوْنَهٗ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِاَمْرِهٖ يَعْمَلُوْنَ ٢٧
“Mereka tidak berbicara mendahului-Nya dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya,”(QS. Al-Anbiya [21]: 27).
Surah Az-Zukhruf Ayat 19
وَجَعَلُوا الْمَلٰۤىِٕكَةَ الَّذِيْنَ هُمْ عِبٰدُ الرَّحْمٰنِ اِنَاثًا ۗ اَشَهِدُوْا خَلْقَهُمْ ۗسَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ وَيُسْـَٔلُوْنَ ١٩
“Mereka menganggap para malaikat, hamba-hamba [Allah] Yang Maha Pengasih itu, berjenis perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaannya? Kelak kesaksian [yang mereka karang sendiri itu] akan dituliskan dan akan dimintakan pertanggungjawaban,”(QS. Az-Zukhruf [43]: 19).
Surah Al-Furqan Ayat 21-22
۞ وَقَالَ الَّذِيْنَ لَا يَرْجُوْنَ لِقَاۤءَنَا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْنَا الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَوْ نَرٰى رَبَّنَا ۗ لَقَدِ اسْتَكْبَرُوْا فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ وَعَتَوْ عُتُوًّا كَبِيْرًا ٢١ يَوْمَ يَرَوْنَ الْمَلٰۤىِٕكَةَ لَا بُشْرٰى يَوْمَىِٕذٍ لِّلْمُجْرِمِيْنَ وَيَقُوْلُوْنَ حِجْرًا مَّحْجُوْرًا ٢٢
“Orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami [di akhirat] berkata, ‘Mengapa tidak diturunkan kepada kita malaikat atau [mengapa] kita [tidak] melihat Tuhan kita?’ Sungguh, mereka benar-benar telah menyombongkan diri dan melampaui batas (kezaliman) yang sangat besar. [Ingatlah] hari [ketika] mereka melihat para malaikat. Pada hari itu tidak ada kabar gembira bagi para pendosa dan mereka [para malaikat] berkata, ‘Sungguh terlarang bagi kamu [kabar gembira].’”(QS. Al-Furqan [25]: 21-22).
Surah At-Takwir Ayat 23
وَلَقَدْ رَاٰهُ بِالْاُفُقِ الْمُبِيْنِۚ ٢٣
“Sungguh, dia [Nabi Muhammad] benar-benar telah melihatnya [Jibril] di ufuk yang terang,”(QS. Al-Takwir [81]: 23).
Surah An-Najm Ayat 13
وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ ١٣
“Sungguh, dia [Nabi Muhammad] benar-benar telah melihatnya [dalam rupa yang asli] pada waktu yang lain,”(QS. An-Najm [53]: 13).
Surah Maryam Ayat 16-17
وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ مَرْيَمَۘ اِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ اَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا ۙ ١٦ فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُوْنِهِمْ حِجَابًاۗ فَاَرْسَلْنَآ اِلَيْهَا رُوْحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا ١٧
“Ceritakanlah [Nabi Muhammad] kisah Maryam di dalam Kitab [Al-Qur’an], [yaitu] ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur [Baitulmaqdis]. Dia [Maryam] memasang tabir [yang melindunginya] dari mereka. Lalu, Kami mengutus roh Kami [Jibril] kepadanya, kemudian dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna,(QS. Maryam [19]: 16-17).
Sebagai utusan Allah, Jibril memiliki peran penting dalam agama Islam, berikut adalah tugas-tugas dari malaikat Jibril.
Mikail bertugas sebagai malaikat pemberi rezeki
Malaikat Mikail diberi tugas oleh Allah SWT untuk mengatur urusan makhluk Allah SWT seperti, mengatur rezeki, mengatur air, menurunkan hujan atau petir, membagikan rezeki kepada manusia termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Rezeki tidak hanya berupa materi bagi manusia, namun bisa berupa hujan, angin, dan tanaman
Malaikat yang bertugas menurunkan hujan
Hujan menjadi salah satu rahmat Allah SWT yang diturunkan ke bumi untuk kemaslahatan umat manusia dan alam semesta.
Atas kuasa-Nya lah tumbuhan dapat hidup di muka bumi. Hujan yang mengakibatkan banjir, longsor, dan kejadian alam lainnya sebagai bukti tidak terkelola dengan baik karunia yang Allah SWT berikan.
Dalam kitab yang ditulis Imam Ibnu Katsir, al-Bidayah wan-Nihayah menyebutkan bahwa malaikat Mikail memiliki tugas untuk mengurusi hujan, rezeki, dan menumbuhkan pepohonan.
Malaikat Mikail memiliki para pembantu yang selalu melaksanakan perintahnya atas perintah Allah SWT untuk mengatur pergerakan angin dan awan yang telah dikehendaki Allah SWT.
Imam Ibnu Katsir menulis dalam kitabnya, al-Bidayah wan-Nihayah, “Tidak ada setetes air pun yang turun dari langit melainkan disertai oleh Malaikat yang mengantarkannya ke tempatnya di bumi.”
Menahan matahari dengan sayapnya
Kisah ini terjadi pada suatu Subuh saat Rasulullah Muhammad SAW memimpin sholat berjemaah. Saat rukuk, malaikat Jibril datang dan membentangkan salah satu sayapnya ke punggung Nabi, sehingga membuatnya tidak bisa bangkit dari rukuk.
Tak sampai disitu, malaikat Mikail juga menahan matahari agar Subuh jadi melambat. Setelah Jibril pergi barulah Rasulullah bisa i'tidal dan meneruskan sholatnya hingga selesai. Ketika selesai sholat, salah seorang sahabat menanyakan tentang waktu rukuk yang lebih lama dari biasanya.
Nabi Muhammad SAW tidak mengetahui mengapa hal itu terjadi dan tidak bisa menanyakannya ke malaikat Jibril. Datanglah malaikat Jibril kemudian menceritakan apa yang terjadi kepada Nabi.
" Wahai Muhammad, Ali tergesa-gesa untuk ikut berjemaah, tetapi di depannya ada seorang lelaki tua Nasrani yang berjalan sangat pelan. Ali tidak mau mendahuluinya karena sangat memuliakan lelaki tua itu! Karena itu Allah memerintahkan aku untuk menahanmu dalam rukuk, agar Ali dapat ikut jemaah!"
Menjadi Pemimpin Para Malaikat
Sebagai satu dari empat malaikat utama, Jibril memiliki peran penting sebagai pemimpin para malaikat. Dia dipercayakan oleh Allah sebagai utusan-Nya yang paling mulia, tugasnya adalah untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada Nabi Muhammad SAW dan memberikan petunjuk kepada umat manusia.
Sebagai pemimpin para malaikat, Jibril memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keharmonisan dan keberlanjutan alam semesta. Dia memastikan bahwa para malaikat menjalankan tugas mereka dengan tepat, mengabdi kepada Allah, dan melaksanakan perintah-Nya dengan penuh kesetiaan dan ketundukan.
Dalam tugasnya sebagai pemimpin, Jibril juga bertanggung jawab untuk mengatur tugas dan distribusi pekerjaan kepada malaikat-malaikat lainnya. Dia memastikan bahwa setiap malaikat memiliki peran yang jelas dan saling melengkapi, sehingga mereka dapat bekerja secara sinergis untuk memenuhi kehendak Allah.
Sebagai pemimpin para malaikat, Jibril juga berperan sebagai panutan dan teladan bagi mereka. Dia menunjukkan kesetiaan, kepatuhan, dan pengabdian yang menyeluruh kepada Allah, menjadi contoh bagi para malaikat dalam melaksanakan tugas mereka dengan penuh dedikasi.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin para malaikat, Jibril menegaskan pentingnya menjaga kehormatan dan kesucian. Dia mengingatkan para malaikat untuk menjalankan tugas mereka dengan tulus dan ikhlas, mengedepankan kebaikan dan kebenaran dalam setiap tindakan mereka.
Suara.com - Bagi umat muslim, salah satu rukun iman adalah percaya pada malaikat. Tidak seperti manusia yang diciptakan dari tanah, malaikat adalah diciptakan dari nur atau cahaya. Malaikat juga difirmankan memiliki sayap serta tidak makan dan minum.
Malaikat merupakan ciptaan Allah yang paling taat dan tidak pernah menentang perintah. Dalam QS Al A’raf ayat 206 disebutkan bahwa sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Rabbmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya lah mereka bersujud.
Perintah untuk mengimani malaikat juga tertulis dalam QS An-Nisa ayat 136 yang berarti barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
Menurut ajaran Islam, bilangan malaikat berjumlah banyak sekali dan hanya Allah yang mengetahuinya. Nama dan tugas malaikat sudah dibagi berdasarkan ketetapan Allah. Ada sepuluh nama malaikat yang disebut dalam Al-Quran. Berikut tugas malaikat menurut Islam.
Baca Juga: Cak Nun Sebut Orang Jawa Lebih Licik Dari Yahudi, Ini Penjelasannya
Itulah tugas-tugas malaikat.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malaikat adalah satu-satunya makhluk Allah SWT yang paling tunduk dan taat dengan seluruh perintah-Nya. Diciptakan dari nur atau cahaya, malaikat tidak memilikin pikirat maupun hawa nafsu.
Malaikat Mikail termasuk ke dalam sepuluh nama malaikat yang wajib diimani oleh selurut umat muslim, sebagaimana rukun iman ke-2.
Keberadaan malaikat Mikail disebutkan dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 98, Allah berfirman:
مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّلّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَرُسُلِهٖ وَجِبْرِيْلَ وَمِيْكٰىلَ فَاِنَّ اللّٰهَ عَدُوٌّ لِّلْكٰفِرِيْنَ
“Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah: 98)
Tugas utamanya setiap malaikat adalah beribadah kepada Allah SWT dengan cara bertasbih sepanjang hari kepada-Nya. Popmama.com telah merangkum fakta tugas malaikat Mikail, malaikat pemberi rezeki. Simak penjelasannya yuk!