Apa penyebab sering buang air kecil?

Frekuensi buang air kecil saat hamil bisa berfluktuasi tergantung usia kehamilan. Berikut beberapa kemungkinan penyebab mengapa ibu hamil sering buang air kecil selama kehamilan di setiap trimester:

Lebih sering buang air kecil seringkali merupakan salah satu gejala awal kehamilan. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan hormon hCG (human chorionic gonadotropin) yang merupakan salah satu hormon kehamilan yang dapat meningkatkan produksi urin disertai dengan peningkatan ukuran rahim.

Pada kehamilan trimester kedua, frekuensi buang air kecil ibu hamil mungkin akan berkurang dan mungkin tidak sebanyak pada trimester pertama. Hal ini disebabkan oleh perubahan ukuran dan posisi rahim relatif terhadap kandung kemih.

Namun, beberapa ibu hamil mungkin masih sering buang air kecil selama kehamilan trimester kedua. Hal ini bisa disebabkan oleh rasa cemas atau stres saat hamil.

Pada tiga bulan terakhir kehamilan, sering buang air kecil akan muncul kembali bahkan mungkin bertambah parah sehingga mengganggu tidur ibu hamil. Memang ukuran janin semakin besar dan letaknya yang berada di bawah panggul sehingga memberikan tekanan lebih besar pada kandung kemih.

Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil?

Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.

Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia

Ketika Ibu sedang dalam program hamil, lalu merasakan sering buang air kecil, tentu Ibu bertanya-tanya apakah kondisi sering buang ari kecil tanda hamil atau bukan. Ini memang salah satu tanda seseorang hamil, tapi tentu bukan satu-satunya. Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu terus memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan saat program dan selama hamil. Ibu bisa minum susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung imunitas dan akal cermat Si Kecil dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE),  yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal. Susu ini juga mengandung 9 nutrisi penting untuk  menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh  ibu  dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.

Namun benarkah jika sering buang air kecil tanda hamil? Memang benar, sering buang air kecil merupakan salah satu tanda kehamilan. Frequent urination alias sering buang kecil merupakan salah satu tanda kehamilan yang sering dialami di minggu-minggu pertama setelah terjadinya pembuahan karena adanya produksi human chorionic gonadotropin (hCG) atau lebih dikenal sebagai pregnancy hormone (hormon kehamilan). Namun demikian, hal tersebut tak lantas menjadikan sering buang air kecil tanda hamil.

Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil? Ini Jawabannya!

Untuk memastikan apakah sering buang air kecil tanda hamil tanpa melakukan tes kehamilan, ada beberapa hal yang perlu Ibu ketahui lebih dalam mengenai tanda kehamilan satu ini, ayo simak beberapa informasi penting berikut:

Payudara mengeras dan sakit

Lagi-lagi tanda yang satu ini dapat mengecoh Ibu dan berpikir Ibu akan haid dan bukannya hamil. Namun biasanya perubahan payudara saat hamil rasanya lebih intens, sensitif dan tak kunjung usai, berbeda dengan ketika sedang haid.

Jika Ibu sering buang air kecil diikuti beberapa tanda di atas, besar kemungkinan itu adalah sering buang air kecil tanda hamil. Namun agar lebih yakin, Ibu dapat melakukan tes kehamilan agar hasilnya lebih pasti.

Baca juga: Berapa Lama Flek Saat Hamil Muda yang Wajar Terjadi

Prolaps kandung kemih;

Indra penciuman Ibu meningkat

Tiba-tiba Ibu merasa sebal setengah mati dengan aroma sabun cuci muka suami padahal dia memakai sabun yang sama? Atau aroma nasi dari rice cooker terasa lebih harum dari biasanya? Ini tanda indra penciuman Ibu menjadi lebih sensitif dikarenakan hormon kehamilan.

Pola Berkemih di Fase Kehamilan

Setelah mengetahui sering kencing apakah tanda hamil atau bukan, penting bagi para calon Ibu untuk mengetahui pola berkemih saat hamil. Dengan mengetahui sejak dini, diharapkan para ibu tidak merasa cemas atau bingung lagi.

Pada awal kehamilan, para calon ibu memang menjadi sering buang air kecil. Tanda awal kehamilan atau tanda-tanda orang hamil 3 hari hingga seminggu juga ditunjukkan dengan penurunan suhu tubuh ibu, meskipun sesaat kemudian mengalami kenaikan lagi.

Lalu, sering pipis tanda hamil berapa minggu? Anda akan mengalaminya pada saat kehamilan memasuki usia 10-12 minggu. Fase ini merupakan trimester awal yang juga ditandai oleh perubahan hormon, kinerja ginjal, dan membesarnya rahim.

Memasuki trimester kedua, biasanya ibu hamil sudah mulai bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada kondisi rahim. Hal ini membuat frekuensi kencing tidak sesering saat masa-masa awal kehamilan.

Pada trimester ketiga, pertumbuhan janin tentu semakin besar dan mulai memasuki panggul sehingga menekan kandung kemih. Saat inilah ibu akan akan kembali sering pipis. Jadi, selain sering pipis adalah menjadi tanda awal hamil, juga menjadi penanda bahwa janin mulai memasuki ke panggul.

Mengingat jarak kehamilan bisa diprediksi 15 hari pasca melakukan hubungan seks, lanjutkan dengan pemeriksaan lebih intensif untuk mendapat kepastian terkait kehamilan. Ini akan menjadi awal yang baik jika kehamilan bisa terdeteksi sejak dini. Ingat juga bahwa sering buang air kecil bisa saja menjadi tanda awal Anda sedang hamil.

Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu terbangun hanya karena ingin buang air kecil? Kalau cuma terjadi satu kali saat kamu tidur mungkin masih aman-aman saja. Tetapi, bila munculnya keinginan buang air kecil terlalu sering, bisa jadi kamu mengalami nokturia. Nokturia atau nocturnal polyuria adalah istilah medis untuk buang air kecil berlebihan di malam hari. Selama waktu tidur, tubuh cenderung menghasilkan urine yang lebih sedikit.

Baca Juga: Poliuria dan Nokturia, Apa Bedanya?

Artinya, kebanyakan orang umumnya tidak perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil dan dapat tidur tanpa gangguan selama 6-8 jam. Selain mengganggu tidur, nokturia bisa menjadi tanda kondisi medis yang mendasarinya.

Apa yang Menyebabkan Seseorang Alami Nokturia?

Penyebab nokturia dapat berkisar dari pilihan gaya hidup hingga kondisi medis. Nokturia lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun. Berikut beberapa hal yang bisa sebabkan nokturia:

Ada sejumlah kondisi medis yang menyebabkan nokturia, salah satunya adalah infeksi saluran kemih. Infeksi ini menyebabkan sensasi terbakar dan buang air kecil yang mendesak sepanjang hari dan malam. Kondisi medis lainnya yang dapat menyebabkan nokturia, yaitu:

Ibu menjadi lebih cepat lelah meski melakukan aktivitas normal

Ibu yang biasanya gesit di pagi hari tiba-tiba merasa sangat cepat lelah padahal hanya sekedar naik tangga? Menurut info dari Mayoclinic.org hal ini dikarenakan meningkatnya kadar hormon progesteron dan perubahan metabolisme yang sedang dialami tubuh Ibu. Tanpa Ibu sadari, tubuh Ibu saat ini sedang melakukan banyak hal untuk menciptakan kehidupan baru di dalam rahim yang tentunya akan turut “menguras” energi Ibu tanpa Ibu sadari.

Tumor pada kandung kemih, prostat, atau daerah panggul;

Nokturia bisa menjadi gejala awal kehamilan. Kondisi ini bisa terjadi pada awal kehamilan atau kehamilan yang memasuki trimester lanjut. Hal ini disebabkan oleh ukuran rahim yang semakin membesar, sehingga menekan kandung kemih.

Beberapa obat bisa memberikan efek samping berupa nokturia. Obat diuretik yang diresepkan untuk mengobati tekanan darah tinggi seringkali menyebabkan nokturia. Kalau kamu mengalaminya, sebaiknya periksakan ke dokter apabila kamu tidak bisa lagi mengontrol keluarnya urine. Kini buat janji dengan dokter bisa melalui aplikasi Halodoc, lho! Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.

Baca Juga: Asupan Garam yang Berlebihan Bisa Picu Nokturia, Benarkah?

Penyebab umum lain dari nokturia adalah konsumsi cairan yang berlebihan. Alkohol dan minuman berkafein bersifat diuretik yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak urine. Konsumsi alkohol atau minuman berkafein berlebihan juga dapat sebabkan seseorang terbangun di malam hari untuk buang air kecil.

Apakah Kondisi Ini Berbahaya?

Berbahaya atau tidaknya nokturia tergantung pada kondisi medis yang mendasarinya. Jika nokturia disebabkan oleh konsumsi alkohol atau kafein mungkin masih bisa ditangani dengan mengubah gaya hidup. Namun, jika kondisi ini disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti infeksi saluran kemih, infeksi ginjal, diabetes, atau tumor mungkin termasuk kondisi yang membahayakan.

Adakah Pencegahan yang Bisa Dilakukan?

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak nokturia. Pertama, sebaiknya kurangi jumlah air dalam 2-4 jam sebelum tidur membantu mencegah buang air kecil di malam hari. Hindari minuman yang mengandung alkohol dan kafein juga termasuk pencegahannya.  Kamu juga perlu buang air kecil terlebih dahulu sebelum tidur.

Baca Juga: Kenali 5 Tes Medis untuk Diagnosis Nokturia

Perhatikan baik-baik apa yang membuat gejala nokturia semakin buruk, sehingga kamu dapat mencoba mengubah kebiasaan. Beberapa orang merasa terbantu untuk membuat catatan harian tentang apa yang mereka minum dan kapan waktu meminumnya.

Sering buang air kecil selalu identik dengan penyakit saluran kemih atau diabetes. Namun, tahukah Anda bahwa sering buang air kecil bisa saja menjadi tanda awal bahwa Anda hamil. Hanya saja tidak banyak yang menyadari hal tersebut. Apakah sering buang air kecil apakah tanda hamil? Jika sebelumnya intensitas kencing sebanyak 6-8 kali sehari, maka di awal kehamilan bisa menjadi lebih sering lagi. Yuk, simak informasi selengkapnya agar tidak penasaran!

Prolaps kandung kemih;

Hal yang Perlu Diperhatikan

Memang melelahkan jika setiap 10 menit sekali Ibu harus ke kamar mandi untuk buang air kecil, namun jangan sekali-kali mengurangi asupan air untuk mengatasi sering buang air kecil tanda hamil ini. Tubuh membutuhkan air dalam jumlah besar untuk mencukupi kebutuhan janin selama masa kehamilan sehingga tetap minumlah air putih minimal 8 gelas sehari.

Agar istirahat malam tak terganggu dengan tingginya frekuensi buang air kecil, Ibu bisa mengurangi jumlah air yang diminum saat akan pergi tidur. Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi air putih di pagi dan siang hari saat sedang beraktivitas. Jumlah air putih bisa ditambah jika Ibu merasa kepanasan dan mengeluarkan banyak keringat atau berkegiatan di luar ruangan.

Selain itu, sering buang air kecil tanda hamil ini juga bisa diminimalkan dengan mengurangi konsumsi minuman berkafein seperti kopi, teh, dan soft drink. Jadi, perhatikan jenis minuman yang dikonsumsi ya, Bu!

Dehidrasi selama kehamilan akan berdampak buruk pada janin dan juga meningkatkan risiko terkena urinary tract infection atau infeksi pada saluran kencing.

Jadi, jangan pernah mengurangi asupan air dalam tubuh meski sering buang air tanda hamil ini dirasa cukup mengganggu aktivitas ataupun waktu tidur di malam hari. Tak masalah bukan, sedikit bersabar demi kesehatan calon anak tercinta?

Baca juga: Keputihan Saat Hamil dan Tanda-tanda yang Perlu Dikenali

Ada kalanya sering buang air kecil tanda hamil sulit dibedakan dengan beser pada umumnya atau ketika sedang haid. Apalagi jika Ibu termasuk tipe yang kurang peka atau mungkin tidak menyangka akan hamil. Selain itu sulit juga untuk mengatakan bahwa sering buang air kecil sebagai tanda hamil jika tidak menggunakan tes kehamilan.

Jadi untuk Ibu yang sedang mencari tahu apakah situasi yang Ibu alami ini merupakan sering buang air kecil tanda hamil atau haid, ada beberapa tanda kehamilan lain yang perlu Ibu cermati antara lain: